Wednesday, November 24, 2010

Hasan Al-Basri

   Pada suatu hari, terjadi suatu peristiwa yang sangat memberi kesan kepada diri Hasan Al-Basri. Di tepi sungai Dajlah, Hassan Al-Basri melihat seorang pemuda duduk berduaan dengan seorang wanita. Di samping mereka terletak sebotol arak. Hassan berkata, "Alangkah jahatnya orang itu dan alangkah baiknya kalau ia seperti aku!"

   Tiba-tiba beliau melihat sebuah perahu di tengah sungai perlahan-lahan tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir mati kelemasan. Ia berhasil menyelamatkan enam dari tujuh penumpang perahu itu, kemudian ia berpaling ke arah Hassan Al-Basri seraya berkata,"Jika engkau memang lebih mulia dari saya, maka dengan nama Allah, selamatkanlah seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja,sedangkan saya telah menyelamatkan enam orang." Namun sayang, Hassan Al Basri tidak berhasil menyelamatkan yang seorang itu.

   Maka lelaki itu berkata kepadanya, "Tuan, sebenarnya wanita yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan arak. Ini hanya untuk menguji tuan". Hassan Al-Basri terpegun, lalu ia berkata,"Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah pula saya dari tenggelam ke dalam kebanggaan dan kesombongan." Orang itu menjawab, "Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan." Semenjak hari itu, Hassan Al-Basri selalu merendahkan diri bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang paling hina.

Antara pengajaran dari kisah ini adalah:

i)  Jangan berburuk sangka dengan orang lain serta memandang rendah padanya. Apabila kita melihat orang lain membuat maksiat kepada Allah,jangan kita menghina orang itu (dan jangan pula kita redha dgn perbuatannya) serta cuba mencari keaibannya, kerana mungkin orang itu jahil tentang perbuatannya itu sedangkan kita patut malu pada diri kita sendiri yang telah Allah kurniakan ilmu ini masih juga melakukan perkara yang dilarang Allah.

ii)  2 perkara yg patut kita ingat tentang diri kita ialah: perbuatan baik orang pada kita dan perbuatan jahat kita pada orang lain. 2 perkara yg patut kita lupakan ialah: kebaikan kita pada orang dan kejahatan orang pada kita.

“Sesungguhnya orang-orang yang percaya kepada keterangan Kami, ialah orang yang apabila dibaca ayat-ayat itu kepada mereka, mereka sujud, tasbih memuji Tuhan dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka meninggalkan tempat tidurnya menyeru Tuhannya dengan perasaan yang penuh kecemasan dan pengharapan dan mereka membelanjakan (dijalan kebaikan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

As-Sajdah ayat 15-16.

No comments:

Post a Comment